LEBAK – Banjir yang menerjang beberapa kecamatan di Lebak pada awal tahun 2020 ternyata hingga sekarang masih berdampak bagi Kelompok Petani Kalapa Nunggal di Desa Sukasari Kecamatam Cipanas Kab. Lebak, Banten lantaran banyak sawah yang tidak bisa digarap akibat saluran irigasi rusak tertutupi tanah buangan dampak banjir.
Dituturkan Ketua Kelompok Tani Kelompok Petani Kalapa Nunggal di Desa Sukasari Kecamatan Cipanas, Herly Suhendi, sudah hampir 11 bulan, petani yang menjadi anggotanya tidak bisa bertanam padi karena saluran irigasinya yang hancur tertimbun tanah bekas banjir bandang.
“Kami petani sangat berharap akan perbaikan irigasi untuk mengairi pesawahan ini agar bisa bercocok tanam lagi, apalagi di musim covid 19 ini tidak banyak usaha yang bisa di kerjakan di kampung untuk bertahan hidup selain bercocok tanam, ” kata Ketua Kelompok Tani Kelompok Petani Kalapa Nunggal di Desa Sukasari Kecamatan Cipanas, Herly Suhendi.
Baca juga:
- Koordinator Bem Nusantara Pertanyakan Kegiatan Penyusunan RKPD yang Dilaksanakan di Luar Daerah Majene
- Kubu AHY Cabut Gugatan, Kuasa Hukum Jhoni allen Marbun DKK: Ini peradilan Bukan Acara Diwarung Kopi
- Mau Lulus UKW, Kompetensi Wartawan Butuh Ketekunan
- DPD PJID Riau Laporkan Ismail Sarlata Terkait Pelanggaran UU Penghinaan & Keonaran
- Ramadhan: Kepala Kemenag Sorsel Ajak Umat Lintas Agama Tingkatkan Toleransi
Pihaknya juga mengaku sudah mengajukan proposal perbaikan irigasi ke Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, namun belum ada tanda-tanda akan realisasi.
Dia berharap, bupati Lebak segera turun tangan mengatasi persoalan ini.
“Ti mana kami dahar ari lain nyawah mah. (darimana kami makan kalau bukan bertani-red).” pungkas dia.(Rif)
Komentar